Minggu, Januari 29, 2017

Membuat Paspor Online Semarang



Cukup mudah sebenarnya. Aku aja daftar pake hape android. Buka web dari hape, masukin data data yang standar kok. Nama, nomor ktp, tanggal lahir, pekerjaan, alamat, nama ortu, sama email, sama milih hari mau foto paspor kapan dan dimana. Ada pilihan beberapa hari yang bisa dipilih. Tunggu loading dan cek email. Spri akan mengirimkan file pdf yang harus kita print dan bayarkan di bank sebesar 355 ribu plus admin 5ribu untuk paspor biasa, kalo e paspor 600 ribu kayaknya.
Saat itu aku daftar hari sabtu dan milih foto paspor hari senin. Pertanyaannya adalah, bayarnya gimana? Alhamdulillah BNI di kota besar ada weekend banking. Aku di semarang, kalo di semarang BNI weekendbanking salahs satunya ada di depan ruko dp mall. Sempet khawtair juga kalau setoran nggak masuk, ternyata langsung masuk kok. Oya, layanan paspor online ini 24jam loh, jadi bisa daftar jam berapapun. Habis bayar sama tellernya diberi kode yang harus kita masukkan dalam web untuk verifikasi. Cara gampangnya, buka email dan klik petunjuk yang dibawah, kalo kita belum bayar kita disuruh bayar dulu. Kalo udah bayar, langsung kok di dalam website memberi petunjuk untuk memasukkan 6 kode dari bank.
Setelah selesai, cek email lagi. Kita diwajibkan print file .pdf itu yang berisi identitas kita yang telah kita isi, sambil dibawa ke kanim dan bawa dokumen pelengkap.
Di kanim 1 semarang, luar biasa antriannya. Aku dating jan setengah 8 pagi, antrian sudah mencapai ratusan. Karena kanim 1 nggak Cuma melayani kota semarang saja, tapi juga kota lain. Ada petugas yang akan mengontrol ketika antrian sudah mencapai angka sekian, pemohon dialihkan ke hari lain karena memang tidak memadai waktunya. Banyak banget jamaah umroh yang bikin paspor rombongan. Ketika jam 8 pintu udah dibuka dan antrian mulai dipanggil satu satu. Perlu diketahui, di kanim semarang, semua orang yang akan bikin paspor diberikan antrian dengan kode C. disinilah semua pemohon akan dicek kelengkapan berkasnya. Wasting time menurutku, karena petugas hanya 2 orang, selain itu juga dicampur antara pemohon yang membuat langsung, yang online, dan yang rombongan tadi. Saat dicek juga hanya distaples dan diberi map gratis serta stempel bahwa sudah diperiksa. Kk dan akte atau ijazah asli diperiksa disini. Untuk aku yang udah daftar online, nggak nyampe 3 menit untuk cek berkas, namun nunggu antrian dipanggil bisa 3 jam. Saran aja untuk kanim, kelengkapan berkas sebenarnya bisa dicek saat mengambil antrian, sekalian aja dikasih map bagi yang  sudah lengkap berkasnya.
Setelah dipanggil, kita diberikan nomor antrian lagi untuk foto. Kalau online dikasih antrian kode D, kalo daftar langsung diberi kode A. kode B untuk ibu hamil, anak anak, dan lansia.
Setelah antrian D tiba, saatnya foto. Disini juga akan dicek lagi kelengkapan berkas, foto wajah, sidik jari kayak ektp, dan ditanyai mau kemana dan ngapain ke luar negri. Trus diminta cek lagi udah bener belum, lalu diprint buktinya oleh petugas. Bukti inilah yang akan kita tukar dengan paspor. Petugas akan menstempel hari dan jam kita ambil paspor.
Cukup lama ambilnya, karena memakan waktu 4 hari. Aku bikin hari senin, jadi hari jumat jam 1 siang. Jam 2 siang aku sampe, dan masih nunggu lama juga. Entahlah mengapa lama, karena yang ambil juga nggak banyak banyak banget. Jadi bukti kita dimasukkan dalam tempat yang disediakan dan akan dipanggil satu satu. Setelah dipanggil, kita tanda tangan pada halaman belakang paspor di hadapan petugas, tanda tangan bukti ambil dan sudah paspor sudah dapat dimiliki. Kita juga bisa memberikan feedback pada kanim dengan menekan layar sentuh, apakah pelayanan pembuatan paspor cukup baik, baik, atau kurang baik. Saat mau mencet sih dilihatin petugas, jadi ati ati aja yang mau mencet kurang baik akhirnya nggak enak sendiri.
Jadi apa yang lama? Antri cek berkas. Mau dateng nunggunya juga 2 jam, dateng agak siangan juga sama. Cek berkas sungguh lama. Saran, bawalah laptop untuk menyicil kerjaan kalau memungkinkan. Karena main game hape dalam waktu 3 jam juga bikin baterai habis. Kalau naik kereta bisa tidur, kalau duduk di kursi mau ngapain?

Tidak ada komentar: